Senin, 09 April 2012

Komunitas kelompok tani SITI LUHUR

Kelompok tani adalah Kumpulan tani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dan kebersamaan menghadapi kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya, keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh seorang ketua.
Kelompok tani ini akan membentuk komunitas petani dalam rangka mempermudah pengadaan sarana produksi pertanian, seperti bibit, pupuk maupun obat-obatan. Hal ini akan lebih efektif jika dilakukan oleh kelompok tani daripada secara individu karena biaya pengadaan sarana produksi pertanian dapat ditanggung bersama. Selain itu, mereka secara bersama-sama memiliki kekuatan untuk menentukan harga hasil pertaniannya.
Di tempat saya tinggal, yaitu di daerah Purwodadi, tepatnya di dusun Krajan desa Jambon Kecamatan pulokulon kabupaten Grobogan, kebanyakan mata pencaharian di daerah itu adalah sebagai petani budidaya, yaitu jenis usaha produktif. Karena kebanyakan profesinya sebagai petani, ditempat saya ini terdapat banyak kelompok tani. Di desa saya misalnya, terdapat sembilan kelompok tani diantaranya yaitu:
  1. Siti luhur 6. Lembah subur
  2. Masudiromo 7. Usaha tani
  3. Tani tekun 8. Gemahripah
  4. Masudiraharjo 9. Srijaya
  5. Tani mulyo
Diantara sembilan kelompok tani tersebut saya memilih Siti Luhur yang akan saya bahas disini.
Siti Luhur adalah sebuah nama komunitas atau perkumpulan kolompok tani, yang artinya siti itu tanah, Luhur itu baik, makmur, subur. Berdiri sejak tahun 2008, yang diketuai oleh bapak Sriyono di daerah tempat saya tinggal tepatnya di dusun Krajan, desa Jambon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Purwodadi. Pertama kali di dirikan anggota tersebut minimal harus ada 25 anggota, sekarang anggotanya sudah mencapai 150 lebih.
Saya mendapat informasi tentang komunitas yang bernama Siti Luhur tersebut dari ayah saya sendiri, karena selain ayah saya seorang petani, ayah saya juga menjadi anggota kelompok tersebut.
Di dalam komunitas tersebut, diadakan perkumpulan setiap sebulan sekali di balai desa, terkadang di rumah ketua kelompok tersebut. Dalam perkumpulan itu, didatangi oleh pakar pertanian, juga dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang turut memberikan solusi untuk mengahadapi masalah yang terjadi, menyampaikan/memberi bimbingan dan pengetahuan juga tentang masalah-masalah pertanian yang sedang di hadapi. Misalnyapada waktu itu para petani mengalami kesulitan untuk memberantas hama wereng, dan akhirnya hasil padi gagal, sehingga petani rugi besar. Seorang ahli pakar pertanian tersebut memberi solusi atau saran, bagai mana cara memberantas hama yang sulit dimusnahkan seperti wereng tersebut. Hama wereng sangat ditakuti para petani, karena hama tersebut kalau sudah menyerang tanaman padi bisa berbahaya, padi tidak bisa berisi, bisa-bisa tanaman padi menguning sampai mati. Tidak hanya masalah hama yang dibicarakan di komunitas tersebut ada banyak hal seperti pemilihan bibit unggul, mengolah tanah agar subur, agar melakukan (panca usaha tani), pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi pemasaran hasil dsb. Semua itu di berikan agar hasil panen para petani meningkat. Selain mendapat pengetahuan dari penyuluhan tersebut, para petani juga saling berbagi pengalaman masalah pertanian dengan anggota kelompok tersebut.
Dalam komunitas tersebut juga sering mendapat bantuan, seperti bibit, pupuk, yang secara langsung dapat menguntungkan anggota kelompok tersebut. Apalagi sekarang di daerah saya pupuk dijual lewat kelompok-kelompok tani tersebut. Jadi para anggota bisa langsung memesan pupuk tersebut, dan enaknya lagi beli pupuk tidak harus membayar dulu, jadi bayarnya kalau sudah panen tiba (bisa ngutang dulu). Dalam komunitas itu juga diadakan kas, membayarnya setiap ada perkumpulan. Kas tersebut untuk cadangan para anggota yang mau hutang, untuk membeli pupuk di komunitas tesebut.
Di komunitas tersebut juga ada lomba tanaman, salah satu lomba yang sudah pernah dilaksanakannya misalnya lomba menanam padi, karena pada waktu itu musimnya menanam padi, siapa yang hasil panenya paling banyak dia lah yang memenangkanya, dengan mengambil sempel 2,5 padinya di timbang kering. Anggota-anggotanya lah yang menjadi peserta lomba. Syarat untuk mengikuti lomba tersebut adalah membeli produk obat semprot yang khusus untuk tanaman padi tersebut, satu paket harganya Rp 100.000. Lomba tersebut diadakan oleh PT FMC yaitu sebuah PT obat. Juara satu mendapat uang sebesar Rp 3000.000, juara dua mendapat Rp 2250.000, dan juara tiga mendapat Rp 1250.000, pada waktu itu ada 25 peserta yang mengikuti lomba. Selain para petani ingin memenangkanya lomba tersebut, para petani semangat untuk menggarap sawahnya. Selain mendapat kan uang, hasil panen padipun meningkat. Para petani bersaing agar tanaman padi nya yang paling bagus. Kebetulan pada waktu lomba tanaman padi tersebut, ayah saya menjadi salah satu pesertanya. Dan pada akhirnya tidaklah sia-sia mengikuti lomba tersebut, walaupun tidak bisa mendapatkan juara I, ayah saya mendapat juara II, yang pasti nya senang karena hasil panen padi melimpah, meningkat dari pada hasil panen tahun-tahun sebelumnya.
Kelompok tani tersebut juga mengadakan perkumpulan khusus bagi ketua dan wakil ketua dari sembilan komunitas kelompok tani diatas. Perkumpulan dari sembilan komunitas tersebut di adakan setiap 3 bulan sekali di rumah salah satu ketua komunitas. Perkumpulan tersebut membahas tentang hasil yang dibahas di komunitas nya masing-masing. Misalnya komunitas Siti Luhur mendapatkan solusi bagaimana cara memberantas hama wereng. Ketua dan wakil ketua dari komunitas Siti Luhur menyampaikan hasil yang dibahas di komunitasnya, begitu juga dengan komunitas-komunitas lain. Jadi komunitas-komunitas itu saling berbagi pengetahuan yang mereka dapatkan, selain itu juga memberikan segala macam informasi ataupun bantuan pupuk atau bibit yang datang dari pusat.
Bahasa yang mereka gunakan di perkumpulan itu adalah bahasa Jawa, kromo inggil. Selain melestarikan budaya bahasa Jawa, mereka hidupnya di desa, bahasa yang digunakan keseharian juga bahasa jawa. Karena di jaman sekarang di desa saya ini para pemuda, mereka kesulitan bahkan tidak mengerti kalau diajak ngomong pakai bahasa Jawa kromo inggil, apalagi anak-anak, mereka sudah tidak mengenal bahasa Jawa menggunakan kromo inggil. Saya melihat di raport adik saya, nilai bahasa Jawa nya pun jelek, malahan lebih bagus bahasa Inggris, dia berkata “saya tidak suka dengan bahasa Jawa sulit”. Padahal mereka orang Jawa asli tinggal di Jawa. Bahasa Jawa memang sudah mulai pudar.
Kenapa saya tertarik dengan komunitas Siti Luhur tersebut, karena saya mempunyai tujuan yaitu, saya ingin mendapat pengetahuan yang mendalam tentang pertanian, karena selain kelak saya menjadi seorang guru, saya juga ingin mempunyai kerja sampingan yaitu sebagai seorang petani, saya tidak ingin lahan sawah yang diberikan orang tua saya, tidak saya gunakan sebaikbaiknya. Orang tua saya bisa sukses kenapa saya tidak?? Tidak mau kalah lahh…
Menurut saya komunitas kelompok tani tersebut sangat berguna dan bermanfaat sekali bagi para petani. Karena ada dalam perkumpulan itu ada satu, dua orang yang belum sama sekali mengerti masalah pertanian, karena ikut menjadi anggota komunitas kelompok tani Siti Luhur ini, sekarang telah menjadi petani yang berhasil.Komunitas Siti Luhur diadakan agar segala macam informasi ataupun bantuan yang datang dari pusat dapat mudah tersampaikan dan terdistribusi secara merata kepada seluruh petani di setiap wilayah. Segala macam penyuluhan seperti pola tanam, system jual beli, dan sebagainya yang dilakukan adalah semata-mata demi meningkatkan kesejahteraan petani. Maka sangat diharapkan penyuluhan dapat menjadi kegiatan yang benar-benar membantu petani bukan hanya sebagai kegiatan formalitas yang sekedar didengar tetapi tidak ada output yang dihasilkan.
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama-sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.
Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Dalam peri-kehidupan petani, kelompok tani mempunyai fungsi sebagai:
  1. Wadah bagi anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam berusaha tani sehingga lebih mandiri sehingga kelompok sebagai kelas wahana belajar.
  2. Kesatuan unit usaha tani untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai skala ekonomi yang menguntungkan sehingga kelompok sebagai unit produksi usaha tani.
  3. Tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesame petani dalam kelompok maupun antara kelompok dengan pihak lain, sehingga dapat menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
    .