Kelompok
tani adalah Kumpulan tani yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan dan kebersamaan menghadapi kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya, keakraban dan keserasian) yang dipimpin oleh
seorang ketua.
Kelompok
tani ini akan membentuk komunitas petani dalam rangka mempermudah
pengadaan sarana produksi pertanian, seperti bibit, pupuk maupun
obat-obatan. Hal ini akan lebih efektif jika dilakukan oleh kelompok
tani daripada secara individu karena biaya pengadaan sarana produksi
pertanian dapat ditanggung bersama. Selain itu, mereka secara
bersama-sama memiliki kekuatan untuk menentukan harga hasil
pertaniannya.
Di tempat saya
tinggal, yaitu di daerah Purwodadi, tepatnya di dusun Krajan desa
Jambon Kecamatan pulokulon kabupaten Grobogan, kebanyakan mata
pencaharian di daerah itu adalah sebagai petani budidaya, yaitu jenis
usaha produktif. Karena kebanyakan profesinya sebagai petani,
ditempat saya ini terdapat banyak kelompok tani. Di desa saya
misalnya, terdapat sembilan kelompok tani diantaranya yaitu:
- Siti luhur 6. Lembah subur
- Masudiromo 7. Usaha tani
- Tani tekun 8. Gemahripah
- Masudiraharjo 9. Srijaya
- Tani mulyo
Diantara sembilan
kelompok tani tersebut saya memilih Siti Luhur yang akan saya bahas
disini.
Siti Luhur adalah
sebuah nama komunitas atau perkumpulan kolompok tani, yang artinya
siti itu tanah, Luhur itu baik, makmur, subur. Berdiri sejak tahun
2008, yang diketuai oleh bapak Sriyono di daerah tempat saya tinggal
tepatnya di dusun Krajan, desa Jambon, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten
Grobogan, Purwodadi. Pertama kali di dirikan anggota tersebut minimal
harus ada 25 anggota, sekarang anggotanya sudah mencapai 150 lebih.
Saya mendapat
informasi tentang komunitas yang bernama Siti Luhur tersebut dari
ayah saya sendiri, karena selain ayah saya seorang petani, ayah saya
juga menjadi anggota kelompok tersebut.
Di dalam komunitas
tersebut, diadakan perkumpulan setiap sebulan sekali di balai desa,
terkadang di rumah ketua kelompok tersebut. Dalam perkumpulan itu,
didatangi oleh pakar pertanian,
juga
dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang turut memberikan
solusi untuk mengahadapi masalah
yang terjadi,
menyampaikan/memberi bimbingan dan pengetahuan juga tentang
masalah-masalah pertanian yang sedang di hadapi. Misalnyapada waktu
itu para petani mengalami kesulitan untuk memberantas hama wereng,
dan akhirnya hasil padi gagal, sehingga petani rugi besar. Seorang
ahli pakar pertanian tersebut memberi solusi atau saran, bagai mana
cara memberantas hama yang sulit dimusnahkan seperti wereng tersebut.
Hama wereng sangat ditakuti para petani, karena hama tersebut kalau
sudah menyerang tanaman padi bisa berbahaya, padi tidak bisa berisi,
bisa-bisa tanaman padi menguning sampai mati. Tidak hanya masalah
hama yang dibicarakan di komunitas tersebut ada banyak hal seperti
pemilihan bibit unggul, mengolah tanah agar subur, agar melakukan
(panca usaha tani), pemenuhan
sarana produksi pertanian, teknis produksi pemasaran hasil dsb.
Semua itu di berikan agar hasil panen para petani meningkat. Selain
mendapat pengetahuan dari penyuluhan tersebut, para petani juga
saling berbagi pengalaman masalah pertanian dengan anggota kelompok
tersebut.
Dalam komunitas
tersebut juga sering mendapat bantuan, seperti bibit, pupuk, yang
secara langsung dapat menguntungkan anggota kelompok tersebut.
Apalagi sekarang di daerah saya pupuk dijual lewat kelompok-kelompok
tani tersebut. Jadi para anggota bisa langsung memesan pupuk
tersebut, dan enaknya lagi beli pupuk tidak harus membayar dulu, jadi
bayarnya kalau
sudah panen tiba (bisa ngutang dulu). Dalam komunitas itu juga
diadakan kas, membayarnya setiap ada perkumpulan. Kas tersebut untuk
cadangan para anggota yang mau hutang, untuk membeli pupuk di
komunitas tesebut.
Di komunitas
tersebut juga ada lomba tanaman, salah satu lomba yang sudah pernah
dilaksanakannya misalnya lomba menanam padi, karena pada waktu itu
musimnya menanam padi, siapa yang hasil panenya paling banyak dia lah
yang memenangkanya, dengan mengambil sempel 2,5 padinya di timbang
kering. Anggota-anggotanya lah yang menjadi peserta lomba. Syarat
untuk mengikuti lomba tersebut adalah membeli produk obat semprot
yang khusus untuk tanaman padi tersebut, satu paket harganya Rp
100.000. Lomba tersebut diadakan oleh PT FMC yaitu sebuah PT obat.
Juara satu mendapat uang sebesar Rp 3000.000, juara dua mendapat Rp
2250.000, dan juara tiga mendapat Rp 1250.000, pada waktu itu ada 25
peserta yang mengikuti lomba. Selain para petani ingin memenangkanya
lomba tersebut, para petani semangat untuk menggarap sawahnya. Selain
mendapat kan uang, hasil panen padipun meningkat. Para petani
bersaing agar tanaman padi nya yang paling bagus. Kebetulan pada
waktu lomba tanaman padi tersebut, ayah saya menjadi salah satu
pesertanya. Dan pada akhirnya tidaklah sia-sia mengikuti lomba
tersebut, walaupun tidak bisa mendapatkan juara I, ayah saya mendapat
juara II, yang pasti nya senang karena hasil panen padi melimpah,
meningkat dari pada hasil panen tahun-tahun sebelumnya.
Kelompok tani
tersebut juga mengadakan perkumpulan khusus bagi ketua dan wakil
ketua dari sembilan komunitas kelompok tani diatas. Perkumpulan dari
sembilan komunitas tersebut di adakan setiap 3 bulan sekali di rumah
salah satu ketua komunitas. Perkumpulan tersebut membahas tentang
hasil yang dibahas di komunitas nya masing-masing. Misalnya komunitas
Siti Luhur mendapatkan solusi bagaimana cara memberantas hama wereng.
Ketua dan wakil ketua dari komunitas Siti Luhur menyampaikan hasil
yang dibahas di komunitasnya, begitu juga dengan komunitas-komunitas
lain. Jadi komunitas-komunitas itu saling berbagi pengetahuan yang
mereka dapatkan, selain itu juga memberikan segala
macam informasi ataupun bantuan pupuk
atau bibit yang
datang dari pusat.
Bahasa yang mereka
gunakan di perkumpulan itu adalah bahasa Jawa, kromo inggil. Selain
melestarikan budaya bahasa Jawa, mereka hidupnya di desa, bahasa yang
digunakan keseharian juga bahasa jawa. Karena di jaman sekarang di
desa saya ini para pemuda, mereka kesulitan bahkan tidak mengerti
kalau diajak ngomong pakai bahasa Jawa kromo inggil, apalagi
anak-anak, mereka sudah tidak mengenal bahasa Jawa menggunakan kromo
inggil. Saya melihat di raport adik saya, nilai bahasa Jawa nya pun
jelek, malahan lebih bagus bahasa Inggris, dia berkata “saya
tidak suka dengan bahasa Jawa sulit”. Padahal mereka orang Jawa
asli tinggal di Jawa. Bahasa Jawa memang sudah mulai pudar.
Kenapa saya tertarik
dengan komunitas Siti Luhur tersebut, karena saya mempunyai tujuan
yaitu, saya ingin mendapat pengetahuan yang mendalam tentang
pertanian, karena selain kelak saya menjadi seorang guru, saya juga
ingin mempunyai kerja sampingan yaitu sebagai seorang petani, saya
tidak ingin lahan sawah yang diberikan orang tua saya, tidak saya
gunakan sebaikbaiknya. Orang tua saya bisa sukses kenapa saya tidak??
Tidak mau kalah lahh…
Menurut saya
komunitas kelompok tani tersebut sangat berguna dan bermanfaat sekali
bagi para petani. Karena ada dalam perkumpulan itu ada satu, dua
orang yang belum sama sekali mengerti masalah pertanian, karena ikut
menjadi anggota komunitas kelompok tani Siti Luhur ini, sekarang
telah menjadi petani yang berhasil.Komunitas Siti Luhur diadakan agar
segala macam informasi ataupun bantuan yang datang dari pusat dapat
mudah tersampaikan dan terdistribusi secara merata kepada seluruh
petani di setiap wilayah. Segala macam penyuluhan seperti
pola
tanam, system jual beli, dan sebagainya yang dilakukan adalah
semata-mata demi meningkatkan kesejahteraan petani. Maka sangat
diharapkan penyuluhan dapat menjadi kegiatan yang benar-benar
membantu petani bukan hanya sebagai kegiatan formalitas yang sekedar
didengar tetapi tidak ada output yang dihasilkan.
Kelompok
tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu
usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan
usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai
media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya
kelompok tani, para petani dapat bersama-sama
memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana
produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil.
Kelompok
tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat
tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani
dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi
tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih
lanjut agar dapat berkembang secara optimal.
Dalam peri-kehidupan
petani, kelompok tani mempunyai fungsi sebagai:
- Wadah bagi anggotanya untuk berinteraksi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam berusaha tani sehingga lebih mandiri sehingga kelompok sebagai kelas wahana belajar.
- Kesatuan unit usaha tani untuk mewujudkan kerjasama dalam mencapai skala ekonomi yang menguntungkan sehingga kelompok sebagai unit produksi usaha tani.
- Tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesame petani dalam kelompok maupun antara kelompok dengan pihak lain, sehingga dapat menghadapi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan